Kamis, 20 Desember 2012

For My Life

Sayang, pernahkah engkau menatap ke angkasa dan melihat malam, malam yang begitu senyap, sunyi dan dikerudungi oleh kegelapan, tapi ketika sang bintang menampakkan dirinya pada malam, memancarkan sinarnya pada malam, memberi setitik cahaya dan selalu setia menemani saat malam telah datang menjemput, malam yang penuh kegelapan itu telah berlalu berubah dipenuhi berjuta cahaya kebahagiaan dan malam itu kini terlihat begitu indah. Sayang, pernahkah engkau merasa bahwa engkau adalah salah satu dari bintang yang ada di taman langit hati yang tinggi di sana dan malam itu adalah aku dan masaku di waktu yang lalu saat kesepian mencekamku, engkau datang tiba-tiba dengan membawa berjuta cahaya dalam genggaman tanganmu lalu kau berikan pada jiwa gelapku, tanpa kau sadari engkau telah mencairkan hatiku yang telah lama beku di hamparan salju kehidupan yang begitu dingin, engkau juga telah melepaskanku dari belenggu kesunyian dan sekarang tanpaku rasa engkau pun telah menancapkan busur panah cintamu di kedalaman hatiku yang mungkin takkan pernah mampu tercabut oleh maut dan oleh apapun hingga akhir nafas dan zamanku. Oleh sebab itu ku memohon semoga setelah kita mati agar tangan Tuhan akan mempersatukan kita kembali. Jujur ku katakan aku telah dimabuk cinta karena aku meminumnya melewati batas bibirku hingga ia pun keluar menelusuri pori-pori kulitku menuju ke dadaku menembus tulangku, membeku di hatiku dan bersemayam di jiwaku. Sayang, aku mungkin bukan yang terindah yang pernah engkau lihat, aku mungkin bukan yang terbaik yang pernah engkau dapat, aku mungkin bukan yang kau temui dalam mimpi-mimpimu, aku mungkin juga bukan orang yang selalu ada di hatimu, tapi telah ku beri engkau semua yang kumiliki, mampukah dirimu juga memberiku segala isi dan rasa yang ada di hatimu. Sayang, dahulu halaman hari yang ku tulis pada buku-buku kehidupanku yang di masa silam pada setiap tanggal waktu begitu penuh dengan malam-malam duka, hari yang penuh derita dan ketakutan mendapatkan tempat peristirahatan dalam istana kehampaan, aku korbankan hari-hari yang lewat dalam ruang gelap di mana yang menerangiku adalah sinar pengharapan. Aku mengisi halaman-halaman itu dengan kisah-kisah kekecewaan dan segala kesengsaraan, tetapi di ruang gelap itu aku masih sempat menegakkan patung cinta serta memujanya di lembah derita, sembari berharap di suatu waktu akan datang sesosok bidadari yang akan membebaskan aku dari rantai kehidupan dan terali hari yang membelengguku. Hari-hari itupun berlalu bagaikan hantu dan menghilang bagai awan. Tanpa terasa keinginanku pun telah terkabul, bidadari itupun telah tiba dan bersemayam pada jasadmu kekasih. Engkau adalah bintang yang bersinar dalam jiwa gelapku, engkau adalah impian dalam gelap malamku dan engkau adalah kenyataan dalam kehidupanku. Engkau berikan sinar gaib di mataku, membisikkan lagu merdu di telingaku, serta engkau dapat menenangkan kegelisahan hatiku selama ini, akupun terseret jauh meninggalkan masa burukku, engkau menuntunku menuju goa yang dipenuhi beribu cahaya cinta dan kehidupan. Sayang, di siang hari engkau telah menjadi matahariku yang membangkitkan gairah cintaku yang mati terkubur di padang waktu, yang tertikam oleh ketidakpastian dan dibunuh oleh kesengsaraan. Walaupun mungkin ada yang melebihimu aku takkan berpaling padanya karena desah nafasku adalah namamu, engkau begitu berarti untukku dan segalanya bagiku. Sayang, aku amat sangat begitu menyayangimu mencintaimu dengan begitu tulus namun akupun merasa surat ini masih kurang mampu mengungkapkan dan menampung seluruh isi hati yang tertuju hanya untukmu. Jangan engkau biarkan aku kehilangan dirimu dan jadikan aku penghuni hatimu yang terakhir

Minggu, 09 Desember 2012

Rasa yang tak berbentuk.

Tuhan. . . Padamkanlah rasa yang ada di hatiku sebelum ia membakar seluruh tubuhku, hapuskanlah pikiranku sebelum ia mengendalikan otakku. Tenggelamkanlah jiwaku sebelum jiwaku memunculkan dirinya. Pudarkanlah cinta dan sayang ini sebelum ia mewarnai hari-hariku. Jahitlah mulutku sebelum ia bertutur, butakanlah aku sebelum aku melihatnya dan tulikanlah aku sebelum mendengarnya, lenyapkanlah panca inderaku ini untuknya karena jika semua itu tak terjadi, aku akan luluh lagi karenanya. Perasaanku yang dulu kuat bagai batu untuknya kini telah menjadi lumpur yang sangat becek dibuatnya, lemah dan tak berarti. Aku berikan semua yang dikehendaki olehnya tapi kemudian setelah aku lumpuh, dia masih tega mengiris-irisku kemudian menikamku dengan kata-katanya, tak berartikah semua yang telah kuberikan untuknya. Angin terlalu tinggi membawanya ke angkasa kini, tapi tak sadarkah ia bahwa ketika ia semakin tinggi dan kemudian ia terjatuh maka ia akan merasakan sakit yang amat sangat karena jatuh dari ketinggian langit tertinggi. Ia kini buta akan tanah yang telah membuatnya hidup, lupa akan air yang membuatnya tumbuh, lupa akan rasa yang telah memberinya kebahagiaan. Ia kini merasa mampu berpindah seenaknya dari satu hati ke hati yang lain dan melupakan kisah-kisah yang membuatnya sangat berarti dahulu. Apakah ia bagai patung yang tak memiliki rasa kini. Matahari tak sehangat dahulu, ia pun yang dulu mulia kini lebih jahat dari segala mahluk. Rasa, jiwa, hati, mata, telinga, mulut ataupun lidahnya tak lagi menyinarkan kejujuran bahkan nafasnya pun tak harum lagi. Mengapa ia sangat berubah dari yang ku kenal dahulu, mengapa ia terlalu murah untuk mengumbar rasanya, mengapa ia terlalu mudah untuk dimiliki. Menyesallah sebelum penyesalan menjemputmu. Mata ini terlalu perih untuk melihat kenyataan hari ini, telinga ini pun sakit mendengarkan cerita duka dunia ini, hati ini pun luka mengetahui rasa yang sebenarnya, semua gerakan lidah tertuju padanya. Tak tahukah dia bahwa musuh tak selamanya musuh dan sahabat tak selamanya abadi karena roh ini pun takkan selamanya melekat di raga ini. Semua dibawah langit seakan dapat ditaklukkan olehmu, sesungguhnya jika engkau sadar bahwa hati- hati yang mengisi hatimu kini tenyata terlalu cepat melupakanmu setelah menghisap sari yang ada dihatimu, itu karena mereka cuma menginginkan kenikmatan yang kemudian menjadikanmu sampahnya dan itu terjadi karena mereka cuma mejadikanmu mainan dari rasa-rasa mereka. Tak pernahkah engkau sadari arti hadirku disini yang menawarkan sejuta warna hati, menyuguhkan kepercayaan cinta sejati, dan mencoba memberi kenyataan dari mimpi-mimpimu. Aku telah berusaha dengan amat sangat merubah diriku seperti keinginanmu demi kesenaganmu, tapi engkau justru mengangapku tak ada seperti asap, seakan tak berarti seperti bayangan, tak menghiraukanku bagai angin lalu. Kita lahir dari dada Tuhan yang ditelurkan oleh jiwa alam, kita merangkak bersama, berjalan bersama tetapi saat engkau berlari meninggalkanku begitu jauh dan kemudian hari yang kejam itu pun memisahkan kita dan menyesatkanmu. Kenangan yang tertangkap di dinding hari yang telah kita lalui tak mampu menyadarkanmu akan cinta yang begitu tulus ini. Lupa, lupa dan lupakah engkau akan semua cerita dahulu, buta, buta dan butakah engkau akan kegemerlapan cinta-cinta sesaat dan hati-hati yang palsu serta rasa- rasa yang semu. Jubah impian belaka itu terlalu tinggi menutupi pandangan jiwamu. Kata-katamu terlalu tajam merobek hatiku, sikapmu terlalu dalam menusuk jiwaku, cintamu terlalu mengoyak-ngoyak pikiranku. Engkau membuatku sakit tapi tak dapat membunuhku dan aku tak ingin engkau menjadi penguasa raga maupun pikiranku. Namun kesakitan parah itu merubahku kini serta engkau yang membuatku harus melupakanmu. Walau hatiku mungkin takkan pernah lagi dapat engkau miliki tetapi aku akan selalu ada untukkmu. Yakinlah bahwa aku akan tetap menyayangimu dan takkan melupakan hati yang dahulu mengisi kebahagiaanku. Melalui jendela langit aku ingin selalu melihatmu… melalui angin aku ingin selalu mendengarmu… melalui sinar matahari aku ingin selalu mengetahui rasamu… melalui bau hari aku ingin engkau tahu bahwa jiwaku masih milikmu karena Angin itu telah menerbangkan hatiku ke rasa yang lain.

Tembok penasaran

Siapakah engkau yang mengendalikan perasaanku dari balik tembok penasaran……… siapakah engkau yang telah berbicara padaku tapi tak pernah aku temukan…….. aku menulis pada halaman kehidupan dengan tinta tetesan airmata, tentang penyakit cinta yang membuatku terpuruk dan bersama tombak waktu yang sebentar lagi akan membunuhku……. Engkau berbicara dengan bahasa yang tak kumengerti, sehingga aku tak bisa langsung menyentuhmu, tetapi hanya bayanganmu yang dapat kuraih. Langit yang bisu inilah menjadi saksi...... Aku ingin memadamkan cahaya matahari, aku ingin memerahkan salju, aku ingin mendaki hujan, aku ingin menangkap angin….. tapi semua takkan pernah terjadi, seperti aku yang mungkin takkan pernah bisa menyentuh hatimu, memeluk jiwamu... Aku selalu merindukanmu di bangunan waktu, di retakan dinding kehidupan, di ceceran air harapan….dan tak pernah ada madu kebahagian yang menghinggapi bunga jiwaku...... Pagi aku melihatmu, malamnya aku merindukanmu, apapun yang terjadi aku ingin menceritakannya padamu… apa yang aku lihat aku ingin membelikannya padamu…….. Aku ingin menghabiskan waktu disisimu, setelah kita bosan hidup... Kau akan kutemukan walau akan melampaui waktu....

Sabtu, 08 Desember 2012

Terselimuti mimpi

Waktu takkan bisa merubahku dan aku pun tak bisa merubah waktu. Perasaanku pun kepadamu tak bisa berubah, cinta ini membekukan darahku melemahkan jantung dan membuat aku lupa dimana aku berada sehingga tak ada yang ku ingat selain engkau. Ribuan mata telah kupasang pada dinding hari untuk mengawasimu, tak ada satu pun yang lengah atau berkedip dari keindahanmu. Telingaku tak pernah berhenti untuk mendengar suaramu, pikiranku tak pernah mengeluh untuk mengingatmu. Takkan kubiarkan waktu melenyapkan namamu dari hatiku, takkan kubiarkan angin membawa namamu pergi dari jiwaku. Bagai derasnya hujan menangisi alam, begitu aku tanpamu. Dirimu dan diriku mungkin seperti bau harum dan busuk serta aku yang busuk itu karena aku berasal dari biji kegelapan yang ditanam di tanah yang tandus dan tanpa setetes air kasih sayang. Sedangkan engkau dari biji cahaya yang di tanam di tanah kesuburan, yang di sampingnya ada sebuah sungai kemakmuran. Keharumanmu takkan dapat menyatu denganku walaupun sesungguhnya aku tak meminta seperti ini. Di kehidupan, mimpilah yang memberiku semangat dan juga menjadi pelipur laraku karena di kenyataan hidup tak ada yang bisa membuatku bertahan selain engkau. Tapi apakah engkau akan hadir di kehidupan ini dan aku tahu engkau hanya akan hadir dalam panggung mimpi-mimpi. Angin selalu menusuk telingaku dengan namamu, dilangit pun ketika aku memandang begitu jelas lukisan dirimu, cahaya matahari pun mengukir namamu di tirai-tirai hari. Kenapa mimpi selalu lebih indah dari kenyataan dan aku terus berharap walau mimpiku telah menutupi kenyataan.

Air mata yg menjadi saksi perjalan hidup

Air mata saksi perjalanan hdp q saat q kehiLangan diri mU. Perlahan air mata tu jatUh membasahi pipi q,,ktka q ingt saat indah yg pRNh q Lalui bersma mU. Hati q muLai Lu2h,, ntah pa yg q rasa kN se0Lah hati menjerit ke skit'an. Mgpa tak ada suara. ? mgpa tak ada rasa. ? ...ktka tangisan nie tUmpah membasahi sLruh jiwa. Ibarat sebuah desa mati yg tak berpenghuni. Semua diam semua membisu. Se0lah tak ingin tau tntg sebuah hati yg tersakiti. Q bertanya,, q bertnya dan slLu bertnya namun ttp sj smua diam smua membisu. Pantas kah aq menangisi kepergian mU di stp siang dan mLM kU. . ? Hnya krna cinta yg tak pRNh sirna. Hnya krna cinta yg tak mgkn musnah. Hnya krna cinta yg slLu membt q terLuka. ? Bgtu cpat'a kau meLupa kN sMUa tntg kita. Shingga kau tak pRNh menyadari di siNi ada sebuah hati yg tersakiti.

TRANSFORMASI HATI

Bulan yang menghangatkan ternyata kini berubah menjadi matahari yang yang menghanguskan, putih itu kini hitam, siang itu kini malam, malaikat itu kini iblis, cinta itu kini benci dan hidup itu kini mati, waktu yang kejam itu telah merubah semuanya. Dia kekasih yang membuatku menagisi beribu-ribu tahun hasrat hatiku, beribu-ribu tahun laparnya jiwaku. Dia seseorang yang jiwaku mencintainya sebelum waktu di mulai. Dia adalah keindahan dalam tidurku, aku menyimpan suara hatinya yang mungkin akan berteriak bahkan dalam tidurku. Kekasih, dengan meninggalkanku sendirian disini berarti engkau telah mengubah kebahagianku menjadi derita yang berlipat ganda. Ini kesadaran terhadap mimpi tentang kehidupan dan cinta, walau aku tahu tidak ada mimpi disini dan tidak ada kesadaran disana, semua hanyalah bayangan dari yang nyata. Banyak kabut bergelayutan disini, musim semi yang menghiburku, pohon- pohon itu menangis untukku, hati ini tertutup oleh tirai kesedihan, mengembara dalam kebisuan, dan aku mencoba tegak berdiri walau dibelai oleh kesengsaraan. Banyak cahaya aneh yang memasuki matamu yang membuatmu buta akan aku, suara- suara gemerlap yang merubah pemikiranmu padaku, rasa-rasa hampa yang menipumu. Engkau lebih memilih nyata yang kemudian hampa dibanding bayangan yang akan menjadi nyata. Kenyataan tentang kisahnya yang telah terjadi ini amat sangat begitu meremukkan tulang-tulang hatiku, kejujuran itu amat sangat begitu pahit di jiwaku, mengapa engkau melakukan ini padaku yang sesungguhnya diluar kemampuanku. Tuhan cobaan ini amat begitu berat melebihi berat gunung-gunung dan dunia yang engkau ciptakan untukku. Dia mengambil kehidupanku dari kekasihku, dia membunuhku melalui kekasihku, iblis keriting itu telah merenggut kekasihku dan aku ingin mengikuti serta mengantarkannya menuju kuburan, kekasihku menjadikan aku tumbal demi terpuasnya kebahagiaannya. Dia telah memberiku kehidupan hingga dia memberiku kematian. Sesungguhnya aku ingin memberontak melawan kehidupan dan waktu, walau aku tahu semua itu takkan mengubah musim gugur hatiku menjadi musim semi kembali. Aku mempercayai kekasihku melebihi kepercayaan terhadap diriku sendiri dan dunia ini tapi kepercayaan ini bagai injakan gempa yang kemudian diterbangkan tiupan topan dan ditelan mulut lautan yang akhirnya meluluh lantakkan menara jiwaku, kertas putih itu kini ternodai tetesan tinta darah, seluruh panca inderaku seakan lumpuh dan beku, udara ini mencabik-cabik kulitku serta mencekik leherku saat aku tahu kisah sebenarnya tentang dirinya karena apa yang terjadi takkan pernah dapat di ulangi atau pun diperbaiki. Ternyata saat aku meninggalkan kekasihku rasanya telah lapuk dimakan waktu dan kekasihku tak kuat menahan godaan itu. Aku datang padanya mendaki bukit-bukit kerinduan, terbang melintasi puncak-puncak gunung mimpi, menembus angin-angin yang tertawa dalam bulu-buluku, menyelami lautan kegelisahan demi untuk menemuinya tapi dari mulutnya yang busuk dipenuhi ulat- ulat kebohongan dan kepalsuan yang mengotori giginya keluarlah kata-katanya yang bagai meriam melubangi dadaku dan suaranya laksana tombak tak terhitung yang menuju tepat di jantung kehidupanku. Kini dalam tidurku aku tak dapat lagi bermimpi, dalam mataku tak kudapati lagi keindahan dan aku terhimpit diantara wajah- wajah yang terbungkus. Bersamanya, banyak kehidupan yang tertangkap pada dinding- dinding kenangan yang membuatku menjadikannya kembaran hatiku. Langit pun akan berbicara pada bumi, kekasih dengarkanlah aku dengan hatimu, janganlah engkau berbicara padaku tanpa menampakkan dirimu, jangan engkau menatapku seolah engkau melihat seseorang yang lain dalam diriku. Cabutlah pisau kebencian yang engkau tancapkan di ragaku, jangan biarkan darah yang panas ini mengalir memandikan tubuhku. Cukuplah nafas ini tercekik berjuang melewati tenggorakanku, hentikanlah perih yang mengoyak-ngoyak rasaku, jangan engkau menusukku lagi dengan rasa terbagi itu sehingga membuatku mengalami penderitaan tubuh dan jiwa. Sesungguhnya jika engkau sadar, kita adalah dua jiwa yang dibungkus dalam satu jiwa. Bila bukan karena kehausan dan kelaparan hatiku padamu, aku tidak akan mencari atau menemuimu. Jangan buat hatimu lebih keras dari batu, seharusnya kita sadar dan bangkit dari kelalaian hidup ini. Jangan biarkan rasa itu lenyap bagai uap, Dengan bisikan penuh harap yang hampir tak terdengar, aku akan mengetuk pintu-pintu jiwamu dengan tangan keyakinan karena engkau menguasai mimpi-mimpiku, pikiran- pikiranku dan menggoda hatiku melalui makna yang tersembunyi dan arti pentingmu yang dahsyat, engkau menembus jantungku dengan matamu yang indah. Jadikan aku cinta yang ditanamkan di pelupuk matamu dan aku tidak akan meninggalkanmu selama aku masih hidup. Ketahuilah Mata alam semesta akan selalu melihat kita dan perjalanan waktu akan membuktikannya. SEJUJURNYA HAL INI TERLALU SAKIT UNTUK KURASAKAN DAN KU CERITAKAN KARENA IBLIS KERITING ITU TELAH MERENGGUTNYA DARIKU TUHAN KUATKAN AKU MENERIMA KENYATAAN YANG GELAP INI DEMI RASA YANG DALAM INI AKU MENERIMA KEADAANNYA AKU PERGI UNTUKNYA DAN DATANG KARENANYA

Senin, 03 Desember 2012

Barcelona - Tak ada lagi pemain baru yang akan direkrut Barcelona di musim panas. Alex Song ditegaskan adalah pembelian terakhir Los Cules di bursa transfer.

Barca baru saja merampungkan kepindahan Song ke Camp Nou dari Arsenal dengan banderol 19 juta euro dan pemain Kamerun itu akan dikontrak selama lima tahun, dengan buy out clause 80 juta euro.

Bagi Barca Song adalah pembelian kedua mereka di bursa transfer setelah sebelumnya mendatangkan Jordi Alba dari Valencia dengan dana 14 juta euro. Jadi total klub asal Catalan mengeluarkan 33 juta euro di bursa transfer kali ini.

Meski begitu Barca sampai saat ini masih dihubung-hubungkan dengan beberapa pemain khususnya di posisi bek sentral sebagai calon suksesor Carlos Puyol. Sementara itu beberapa pemainnya seperti Ibrahim Afellay dan Cristian Tello diberitakan akan hengkang.

Untuk soal pembelian, Barca sepertinya sudah tak akan ikut ambil bagian karena merasa skuat yang dimiliki saat ini sudah cukup kuat.

"Kami sudah mendapatkan pemain yang kami inginkan. Sampai bursa transfer ditutup segalanya bisa terjadi. Tapi saya mengatakan itu sebagai antisipasi saja," tutur Direktur Olahraga Barca, Andoni Zubizarreta, di Football Espana.

"Terkait para pemain yang hengkang, kami akan melihat melihat apakan beberapa pemain masih bisa lebih baik. Jika begitu, maka mereka bisa pergi. Kami sudah punya memiliki tim dan level penambahan yang kami inginkan," tutupnya.

hi

teessssss